Minggu, 03 April 2011

FASE PADA REMAJA


A.      Fase dalam diri remaja
1.      Periode masa pra pubertas = peralihan dari masa kanak-kanak kemasa awal pubertas usia antara 12-13 tahun.
Cirinya :
ü      Anak mulai bersikap kritis
ü      Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
2.      Masa pubertas usia 14-16 tahun = masa remaja awal
Cirinya :
ü      Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
ü      Memperhatikan penampilan
ü      Sikapnya tidak menentu/plin plan
ü      Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
ü      Mulai adanya mimpi basah
3.      Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun + peralihan dari masa pubertas kemasa adolesen.
Cirinya :
ü      Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhny a
ü      Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
4.      Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun (Merupakan masa akhir remaja) Beberapa sifat penting pada masa ini adalah :
ü      Perhatiannya tertutup pada hal-hal realisti
ü      Mulai menyadari akan realita
ü      Sikapnya mulai jelas tentang hidup
ü      Mulai nampak bakat dan minatnya

B.     Pengaruh perubahan fisik dan psikis pada remaja
Pengaruh yang mungkin timbul dari perubahan fisik dan psikis remaja antara lain sebagai berikut :
  1. Permasalahan Fisik dan Kesehatan, Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
  2. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  3. Ketidakstabilan emosi.
  4. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  5. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  6. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan pertentang dengan orang tua.
  7. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  8. Senang bereksperimentasi.
  9. Senang bereksplorasi.
  10. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  11. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar