Kamis, 02 Juni 2011

AROGAN ITU HANYA ORANG YANG LEMAH

Arogan itu adalah orang yang punya perasaan superioritas dan itu dimanifestasikan ke dalam sikap yang suka memaksa, kepongahan, kecongkakan, atau keangkuhan. Dalam praktek sehari-hari, arogansi itu kita masukkan ke dalam list kesombongan. Semua naluri universal manusia di dunia ini tidak ada yang bisa menerima kesombongan. Manusia diberi naluri yang membenci kearogansian dan menyukai kerendahan hati. Karena itu, orang yang paling arogan sekali pun akan menolak kearogansian yang ditunjukkan orang lain
Arogansi itu akan menjadi sumber kesalahan dalam memperlakukan diri sendiri dan orang lain. Jika ini diterjemahkan dengan teori kompetensi, arogansi itu akan membuat seseorang lemah dalam hal intrapersonal dan interpersonal skill. Arogansi adalah penyimpangan.
Arogansi itu muncul karena memang secara faktanya kita punya alasan-alasan untuk arogan. Ini misalnya saja ada orang yang menjadi arogan karena kekayaannya, karena ilmunya, karena prestasinya, karena keahliannya, karena pengalamannya, karena keluarga-besarnya, dan lain-lain.
Dalam kajian Psikologi dikenal istilah Narcissistic Personality Disorder (NPD). Psychology Today (2007), menulis bahwa orang-orang yang tergolong narsistik ini antara lain tipenya adalah: arogan, congkak, self-centered, angkuh atau tinggi hati. Orang yang tergolong narsistik itu membayangkan dirinya sebagai superior atau di atas dari orang lain dan sehingga mereka bersikukuh untuk merefleksikan gaya hidup sukses secara berlebihan.
Di samping itu, mereka juga haus pujian dan perhatian untuk memperkuat harga-dirinya. Akibatnya, orang narsistik model ini sangat sensitif terhadap berbagai macam kritik. Bahkan kerapkali dianggapnya kritik itu sebagai upaya untuk menjatuhkan atau menyerang. Gejala dan ciri-cirinya antara lain dijelaskan sebagai berikut:

- Memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kritik, misalnya marah atau merendahkan
- Memanfaatkan / menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya, misalnya dikit
dikit menyuruh orang lain dengan bahasa yang "menyuruh" atau meng-eksploitasi
orang lain
- Merasa dirinya sebagai orang penting dalam kadar yang berlebihan
- Mengharapkan perlakuan yang tidak rasional
- Butuh perhatian dari orang lain, haus pujian
- Mudah tersinggung atau mudah iri atau mudah cemburu
- iriKurang empati terhadap orang

2 komentar: